Lirilir.id,- Kemajuan teknologi informasi dan kecanggihan gawai yang kian pesat, membuat setiap orang “mendadak” bisa menjadi jurnalis di media sosial. Setiap peristiwa hampir tak luput dari pengamatan para netizen, berbagai peristiwa kemudian “viral” dan menjadi perhatian public. Di antara beberapa pemberitaan yang viral tersebut ada yang berbuah manis mendapat solusi dari masalah yang dihadapi, namun tak jarang “kreatifitas” netizen juga berahir di bui. Hal ini diantaranya disebabkan oleh kesadaran literasi masyarakat kita belum merata. Literasi yang dimaksud adalah kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi dalam berbagai bentuk media.
Selain media social dengan beragaram manfaat dan problematikannya, masyarakat saat ini juga “dimanjakan” dengan banyaknya media berbasis online. Saat ini hampir setiap orang bisa membuat media online, orang pribadi, komunitas berbasis hobi, komunitas agama,bahkan yang sudah berbadan hokum bisa membuat media online. Biayanyapun beragam bahkan bisa geratisan, ratusan ribu, ratusan juta hingga milyaran. Akibatnya media online menjadi sangat banyak, menurut perkiraan kementrian komunikasi dan informatika RI pada tahun 2018 setidaknya ada 43 ribu portal media online (Kominfo).
Untuk bersaing dengan puluhan ribu media online tentu tidak mudah, diperlukan kerja keras untuk mengelola media online agar tetap bisa bertahan. Kabar baiknya, kami akan memberikan tips dasar mengelola media online yang paling sederhana dan mudah dipraktekkan. Tips ini disampaiak oleh Pembina Pengurus Anak Cabang Ikatan Pelajar NU Mayong sekaligus Anggota DPRD Jepara Fraksi PKB, Miftahur Roqib dalam sebuah acara pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan biliksantri.com belum lama ini.
Pertama, yang harus diperhatikan para pengelola media online yaitu : dalam menyebarkan informasi harus ingat jalan menuju Allah SWT. Menurutnya, apabila tidak di dasari dengan niat memperoleh ridho dari Allah SWT informasi yang dibagikan berujung tidak valid. Ia mengatakan tanganmu harimaumu.
"Sampaikan apa adanya dengan cara dan bahasa yang baik," ungkapnya belum lama ini pada kegiatan Kelas Budaya Jurnalistik dalam rangka HUT ke-2 biliksanti yang bertempat di BLK Mts Hasan Kafrawi Pancur, Mayong, Jepara.
Kedua Lanjut Miftahur Roqib, media harus memiliki managemen yang terstruktur. Artinya, sangat penting media memiliki sistem manajemen keredaksian dan organisasi yang matang demi tercapainya kesepakatan yang kuat. Sistem buzzer harus terkoneksi dengan baik, berita yang sudah dibuat harus disebarkan semasif mungkin dengan cara yang santun dan tidak melanggar etika bermedia.
"Sebaik apapun konten atau isi suatu berita, tanpa didukung sistem penyebaran yang baik, akan kalah dengan lainnya," ungkapnya.
(Redaksi)
Artikel ini sudah terbit di kanal biliksantri.com dengan judul : Pembina PAC IPNU Mayong,Miftahur Roqib Sampaikan 2 Pesan dalam Bermedia
Posting Komentar