Lirilir.id,- Rasulullah Muhammad s.a.w. adalah manusia sempurna di muka bumi ini, beliau sempurna dari sisi fisik, fikiran, prilaku hingga sisi kepribadian dan qolbunya. Saking sempurnanya ulama sering menyebut Muhammad s.a.w. dengan sebutan Basyarun Laa Kal-Basyar (yakni manusia yang bukan seperti manusia.
Allah berikan kepada beliau s.a.w. kekhususan yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya; sebagai tanda bahwa beliau s.a.w. adalah orang terpilih. Allah s.w.t. berikan kelebihan sebagai mu’jizat dan tanda kebesaran-Nya untuk bukti kenabian Muhammad s.a.w..
Lalu apa saja keistimewaan Rosulullah Muhammad s.a.w ?, berikut Lirilir.id merangkum 8 Keistimewaan yang hanya dimilki Rosulullah :
1. Keringat Nabi s.a.w. Jadi Minyak Wangi
Dalam hadits yang diceritakan oleh Sayyidina Anas bin Malik r.a. dan ini direkam oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya, beliau r.a. bercerita tentang ibunya yang menjadikan keringat Nabi s.a.w. sebagai minyak wangi.
Dari Anas bin Malik r.a., beliau mengatakan: Nabi s.a.w. masuk ke rumah kami dan beliau qailulah (tidur siang) di tempat kami. Ketika tidur itu, Nabi s.a.w. berkeringat, kemudian ibuku datang membawa botol, dan keringat Nabi s.a.w. ditampugn ke dalam botol itu. Kemudian ketika Nabi s.a.w. bangun dari tidurnya, beliau bertanya kepada ibuku: “wahai Ummu sulaim, apa yang sedang kau buat?”, Ummu Sulaim mengatakan: “ini keringatmu, wahai Nabi s.a.w., aku jadikannya minyak wangi. Dan ini adalah minyak wangi yang paling wangi.” (HR Muslim)
2. Ludah Nabi s.a.w. jadi obat
Diriwayatkan oleh banyak perawi hadits, Sahabat Thalq bin ‘Ali mengaku pernah digigit oleh kalajengking di kakinya, lalu Nabi s.a.w. meludahi kakinya pada bagian yang digigit itu dan mengusapnya. Seketika hilang sakit dan berhenti darahnya keluar.
Thalq bin Ali mengatakan: aku digigit oleh kalajengking ketika aku di dekat Nabi s.a.w., lalu Nabi s.a.w. meludahi kaki dan mengusapnya. (HR Ahmad, dan Ibn HIbban)
3. Nabi s.a.w. tidak punya bayangan
Al-Saiyid Muhammad bin ‘Alawi bin ‘Abbas al-Malikiy; ulama kenamaan dari kota kelahiran Nabi s.a.w.; Makkah al-Mukarramah, dalam kitabn “Mafahim Yajib an Tushahah” menyebutkan beberapa kekhususan yang dimilki oleh Nabi s.a.w., yang di antara adalah bahwa Nabi s.a.w. tidak memiliki bayangan. Karena memang beliau s.a.w. adalah cayaha, dan cahaya tidak pernah memilki bayangan.
Nabi s.a.w. tidak memiliki bayangan, dan tidak juga ketika ada sinar matahari.
Dan tidak adanya bayangan untuk Nabi s.a.w. karena disebabkan bahwa ia adalah cahaya bukan karangan semata. Ini didukung oleh Doa Nabi s.a.w. itu sendiri yang meminta kepada Allah untuk dijadikan sebagai cahaya.
Ini disebutkan oleh Imam Muslim dalam kitab hadits yang menjelaskan tentang bacaan Nabi s.a.w. dalam doa di sujudnya:
Ya Allah jadikanlah di dalam hati ku cahaya, di pendengaranku cahaya, dalam penglihatanku cahaya, di sebelah kanan ku cahaya, sebelah kiri ku juga cahaya di depan ku cahaya, dan di belakang ku cahaya, serta di atas ku cahaya, juga di bawahku cahaya dan jadikanlah untukku cahaya. Atau (riwayat lain jadikanlah aku cahaya. (HR Muslim)
4. Nabi s.a.w. Hanya Tidur Mata
Suatu waktu Nabi s.a.w. pernah ditanya oleh istrinya sayyidah ‘Aisyah tentang tidurnya selepas shalat witir.
‘Aisyah bertanya kepada Nabi s.a.w. : “wahai rasul s.a.w. apakah engkau tidru setelah shalat witir?”, beliau s.a.w. menjawab: “betul, Aisyah. Sesunguhnya mataku tertidur akan tetapi hatiku tidak pernah tidur. (HR Malik)
Dan ini sejalan dengan apa yang disebutkan oleh beliau s.a.w. sendiri bahwa para Nabi Allah tidaklah tidur kecuali hanya mata mereka saja yang terpejam. Sedangkan hati mereka tidak pernah tidur dari berdzikir kepada Allah s.w.t.,
Dan begitu juga, para Nabi Allah tidur hanya matanya saja sedangkan hatinya tidak pernah tidur. (HR al-Bukhari)
5. Nabi s.a.w. tidak pernah menguap
Dalam kitabnya, al-Khashaish al-Kubra, Imam al-Suyuthi menyebutkan riwayat tentang Nabi s.a.w. yang sepanjang hayat tidak pernah menguap.
di-tarikh oleh Imam al-Bukhari dalam kitabnya al-Tarikh dan juga Ibn Abi Syaibah dalam mushannaf-nya, dan dari Ibn Sa’d dari Yazid bin al-Ashamm, beliau berkata bahwa Nabi s.a.w. tidak pernah menguap sama sekali.
6. Nabi s.a.w. bisa melihat dari balik badan
Dalam riwayat Imam Muslim, selepas shalat berjamaah, Nabi s.a.w. menyampaikan kepada para sahabat bahwa beliau bisa melihat apa yang terjadi di belakang sepanjang shalat.
“wahai manusia, aku adalah imam kalian, maka janganlah kalian mendahuluiku ruku’, juga jangan mendahuluiku sujud, dan jang juga pada berdiri serta menyelesaikan shalat, sesungguhnya aku bisa melihat kalian dari depan ku dan juga dari belakangku.” (HR Muslim)
7. Melihat dan Mendengar Ringkihan Langit
Dalam riwayat Imam al-Tirmidzi dari sahabat Abu Dzar r.a., Nabi s.a.w. bersabda:
Sesungguhnya aku melihat apa yang kalian tidak lihat, dan aku mendengar apa yang kalian tidak dengar; rinkihan langit. Dan memang pantas langit bersuara ringkih karena di setiap jarak 4 jari di langit ada malaikat yang menaruh keningnya untuk sujud kepada Allah s.w.t., demi Allah, seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis. (HR Tirmidzi)
8. Tidak Pernah Ihtilam
Ihtilam adalah keluarnya air mani karena sebab mimpi atau fantasi. Orang kebanyakan Indonesia menyebut ihtilam dengan sebutan mimpi basah. Dan itu tidak pernah terjadi pada diri Nabi s.a.w.
Dalam kitab haditsnya, al-Mu’jam al-Kabir, Imam al-Thabrani mengeluarkan sebuah riwayat dari sayyidina Ibn ‘Abbas:
Dari ‘Ikrimah, dari Ibn ‘Abbas r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. tidak pernah ber-ihtilam (Hr al-Thabrani)
Ya Allah sampaikan salam rindu kami kepada kekasih-Mu, Muhammad Rosulullah s.a.w. Izinkan hamba-Mu ini kelak dapat menatap keagungan wajah yang mulia itu di surga-Mu kelak. Aminn... #
Sumber :
Manusia Yang Tidak Seperti Manusia, Ahmad Zarkasih, Lc, Rumah Fiqih Publishing
Posting Komentar